Back

Emas Antam Membalikkan Penurunan Hari Kemarin, Kembali ke Rp1.900.000

  • Emas Antam dengan berat 1 gram meraih kembali Rp1.900.000.
  • Banding pemerintahan Trump di Pengadilan Federal menambah ketidakpastian.
  • Indeks PCE Inti AS akan dicermati untuk mencari petunjuk arah harga Emas Antam.

Emas Antam 1 gram berada di Rp1.900.000 pada hari Jumat ini yang naik Rp26.000 dari hari kemarin Rp1.874.000. Namun demikian, Emas Antam belum bisa memulihkan sepenuhnya harga awal minggu ini di Rp1.919.000. Harga Emas Antam 10 gram di Rp18.495.000 dan 100 gram di Rp184.212.000. Harga-harga di atas belum termasuk pajak PPh 0,25%. Kenaikan Emas Antam menyusul kenaikan XAU/USD pada hari Kamis.

Emas Antam Mengikuti Pemulihan XAU/USD Kemarin

Emas Antam naik hari ini setelah XAU/USD menunjukkan pemulihan yang kuat setelah sempat merosot ke area $3.245 untuk ditutup di $3318 per ons troy, naik 0,88% pada basis harian.

Namun demikian, para pemegang Emas Antam perlu sedikit meredam optimisme karena XAU/USD belum bisa melanjutkan kenaikan kemarin dan merah di area $3.297 per ons troy pada saat penulisan. Penurunan XAU/USD sejauh ini terjadi di balik penguatan Dolar AS setelah pengadilan banding federal mencabut secara temporer putusan pengadilan perdagangan sebelumnya ketika mempertimbangkan banding dari pemerintahan Presiden AS, Donald Trump. Sebelumnya pekan ini, Pengadilan Perdagangan Internasional (Court of International Trade/CIT) mencegah penerapan sebagian besar tarif yang diperkenalkan oleh Presiden Amerika Serikat pada awal bulan April.

Data Penting AS di Depan yang Bisa Pengaruhi Harga Emas Antam

Hari ini akan ada rilis data penting dari Amerika Serikat, seperti PDB, Neraca Perdagangan Barang, PMI Chicago. Namun demikian, pasar akan fokus pada data Indeks Harga Belanja Konsumsi Pribadi (Personal Consumption Expenditure/PCE) Inti untuk bulan April, pengukur inflasi yang disukai The Fed. Data ini akan dicermati untuk mencari petunjuk arah kebijakan bank sentral AS di masa depan.

Indeks PCE Inti hari ini adalah untuk bulan April, bulan di mana Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memperkenalkan tarif timbal baliknya. Pasar ingin mengetahui apakah tarif sudah mulai berefek pada data utama di AS. Indeks PCE Inti untuk bulan April diprakirakan di 0,1% pada basis bulanan dari 0% pada bulan sebelumnya. Dengan angka tahunan diprakirakan di 2,5% yang sedikit mereda dari 2,6% sebelumnya.

Kejutan positif atau negatif yang signifikan dapat mempengaruhi XAU/USD dalam reaksi langsung, yang juga pada akhirnya berefek pada harga Emas Antam untuk besok hari. Mengingat Emas Antam di Rp1.900.000, harus dilihat apakah logam ini mampu naik jauh di atas level tersebut, atau kembali kehilangan angka bulat selama diperdagangkan pada akhir pekan.

Emas FAQs

Emas telah memainkan peran penting dalam sejarah manusia karena telah banyak digunakan sebagai penyimpan nilai dan alat tukar. Saat ini, selain kilaunya dan kegunaannya sebagai perhiasan, logam mulia tersebut secara luas dipandang sebagai aset safe haven, yang berarti bahwa emas dianggap sebagai investasi yang baik selama masa-masa sulit. Emas juga secara luas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan terhadap mata uang yang terdepresiasi karena tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah tertentu.

Bank-bank sentral merupakan pemegang Emas terbesar. Dalam upaya mereka untuk mendukung mata uang mereka di masa sulit, bank sentral cenderung mendiversifikasi cadangan mereka dan membeli Emas untuk meningkatkan kekuatan ekonomi dan mata uang yang dirasakan. Cadangan Emas yang tinggi dapat menjadi sumber kepercayaan bagi solvabilitas suatu negara. Bank sentral menambahkan 1.136 ton Emas senilai sekitar $70 miliar ke cadangan mereka pada tahun 2022, menurut data dari World Gold Council. Ini merupakan pembelian tahunan tertinggi sejak pencatatan dimulai. Bank sentral dari negara-negara berkembang seperti Tiongkok, India, dan Turki dengan cepat meningkatkan cadangan Emasnya.

Emas memiliki korelasi terbalik dengan Dolar AS dan Obligasi Pemerintah AS, yang keduanya merupakan aset cadangan utama dan aset safe haven. Ketika Dolar terdepresiasi, Emas cenderung naik, yang memungkinkan para investor dan bank sentral untuk mendiversifikasi aset-aset mereka di masa sulit. Emas juga berkorelasi terbalik dengan aset-aset berisiko. Rally di pasar saham cenderung melemahkan harga Emas, sementara aksi jual di pasar yang lebih berisiko cenderung menguntungkan logam mulia ini.

Harga dapat bergerak karena berbagai faktor. Ketidakstabilan geopolitik atau ketakutan akan resesi yang parah dapat dengan cepat membuat harga Emas meningkat karena statusnya sebagai aset safe haven. Sebagai aset tanpa imbal hasil, Emas cenderung naik dengan suku bunga yang lebih rendah, sementara biaya uang yang lebih tinggi biasanya membebani logam kuning tersebut. Namun, sebagian besar pergerakan bergantung pada perilaku Dolar AS (USD) karena aset tersebut dihargakan dalam dolar (XAU/USD). Dolar yang kuat cenderung menjaga harga Emas tetap terkendali, sedangkan Dolar yang lebih lemah cenderung mendorong harga Emas naik.


Gross Domestic Product (QoQ) Portugal 1Q sesuai Prakiraan -0.5%

Gross Domestic Product (QoQ) Portugal 1Q sesuai Prakiraan -0.5%
Đọc thêm Previous

Producer Price Index (YoY) Itali April Merosot ke 2.6% dari Sebelumnya 3.9%

Producer Price Index (YoY) Itali April Merosot ke 2.6% dari Sebelumnya 3.9%
Đọc thêm Next